Senin, 01 Maret 2010

Alkisah hiduplah seorang petani dengan memiliki keledai yang sudah tua dan tidak produktif. Suatu waktu, keledai itu terpelosok kedalam sebuah sumur tua yang tidak dipergunakan lagi. Melihat itu sang petani berfikir bahwa dia sebenarnya memang berencana menutup sumur tua tersebut.

Kemudian sang petani memanggil anak-anak dan tetanggganya agar membantu memasukan tanah dan kotoran ke dalam lubang sumur. Menyadari bahwa dirinya sedang dijatuhi dengan tanah dan kotoran, dirinya dalam bahaya maka menangislah sang Keledai sejadi-jadinya. Tapi dia tidak tinggal diam. Sang Keledai terus menggerak-gerakan badannya agar terbebas dari tanah dan kotoran yang jatuh atas punggungnya. Sementara petani dengan keluarga dan tetangganya terus menjatuhi tanah dan kotoran.
Sungguh yang terjadi justru menjadi petani dan tetangganya takjub. Kotoran dan tanah yang dimasukan kedalam sumur, jatuh diatas punggung dan kepala Keledai, lalu digerak-gerakannya sehingga terjatuh kedasar sumur. Tanah dan kotoran itu menjadi pijakan kaki Keledai agar dia tidak terkubur. Semakin ditimpakan tanah dan kotoran dipunggungnya. Sang Keledai semakin menggerakan badannya dan kaki-kakinya pun semakin mempunyai pijakan ke atas permukaan sumur. Sampai akhirnya keledai loncat dari sumur dan terbebas dari dua masalahnya sekaligus. Masalah terpelosok ke dalam sumur dan masalahnya bakal terkubur hidup-hidup.
Pelajaran bisa diambil dari kisah ini. Bahwa kita setiap hari ditimpa kotoran dan masalah dalam kehidupan. Masalah itu terus datang dan mungkin tidak pernah berhenti. Tetapi dengan kita menggerakan badan dan menggerakan seluruh sumber daya yang kita miliki kita akan terbebas dari semua masalah dalam kehidupan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar